Sejarah Terjadinya Perang Dunia I
Perang dunia I bukanlah merupakan perang biasa yang sering terjadi di
berbagai negara, ini merupakan perang besar-besaran yang dimulai dari tahun
1914 sampai dengan tahun 1918, yang melibatkan berbagai negara terkuat di dunia
melalui dua aliansi yang bertentangan yaitu Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Rusia,
sedangkan untuk Blok Sentral terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia. Tapi
pada tahun 1915, pihak pemerintah Italia memutuskan untuk berpihak kepada Blok
Sekutu.
Latar Belakang Sejarah Terjadinya Perang Dunia I
Perang Dunia I (PD I)
memiliki beragam faktor yang menjadi akarnya, mulai dari faktor
ultranasionalisme (Italia & Jerman), ekonomi-politik, terbentuknya aliansi
dan oposisi, hingga terbunuhnya pangeran Austria Franz Ferdinand.
1 1.Pembunuhan
Franz Ferdinand
Awal
latar belakang timbulnya Perang Dunia I ini, sebenarnya disebabkan oleh
terbunuhnya Adipati Agung yaitu Franz Ferdinand dari Austria oleh pemuda Serbia
yang bernama Princip pada tanggal 28 Juni 1914. Sehingga kasus pembunuhan Franz
Ferdinand yang merupakan pewaris tahta untuk Austria Hongaria tersebut, telah
menimbulkan kemarahan dari pihak pemerintah Austria Hongaria pada tanggal 23
Juli 1914, melalui ultimatum yang berisi 10 tuntutan terhadap Serbia.
Namun, tuntutan tersebut tidak dihiraukan oleh
Serbia yang mendapat dukungan kuat dari pemerintah Rusia. Kemudian hal tersebut
membuat pihak pemerintah Austria Hongaria tidak senang dengan perlakuan dari
pihak pemerintah Serbia, sehingga pada tanggal 28 Juli 1914, pihak pemerintah
Austria Hongaria secara resmi menyatakan perang terhadap Serbia.
2. Timbulnya perseteruan panas diantara beberapa
negara Eropa
Setelah terbunuhnya Franz Ferdinand sebagai pewaris tahta
Austria Hongaria, maka hal tersebut juga menimbulkan ketidaksenangan dari
negara sekutu yang bergabung dengan Austria Hongaria, terutama Jerman. Dalam
kasus ini, pihak pemerintah Jerman merasa Serbia perlu menyerahkan pemuda yang
bernama Princip sebagai dalang pembunuhan adipati agung Franz Ferdinand.
Akan tetapi seperti yang telah kami jelaskan
sebelumnya, bahwa pihak pemerintah Serbia tidak mengacuhkan tuntutan yang
dikeluarkan oleh pihak pemerintah Austria Hongaria, karena sudah mendapat
dukungan kuat dari pihak pemerintah Rusia. Dan oleh sebab itulah, kasus
pembunuhan tersebut mulai menimbulkan perseteruan panas yang terjadi di antara
beberapa negara Eropa, yaitu:
* Perseteruan panas antara Jerman dengan
Prancis
Jerman telah menjadi musuh besar Prancis
karena kemenangan perang yang dicapainya pada tahun 1871. Dan akibatnya,
kejadian tersebut menimbulkan keinginan Prancis untuk bergabung dengan Blok
Sekutu agar dapat membalas kekalahannya terhadap Jerman.
* Perseteruan panas antara Jerman dengan
Inggris
Persaingan dalam bidang industri, juga
menimbulkan niat Inggris untuk membalas ketidaksenangannya atas Industri Jerman
yang lebih unggul. Disamping itu, masalah perebutan wilayah untuk tujuan
imperialisme modern di Afrika juga meningkatkan minat Inggris untuk bergabung
dengan Blok Sekutu dalam menundukkan Jerman.
* Perseteruan panas antara Jerman dengan Rusia
Perseteruan ini disebabkan karena pihak
pemerintah Jerman menghentikan aliran dana kepada Rusia untuk memperlancar
pembangunan industri. Oleh sebab itu, masalah tersebut juga menimbulkan niat
Rusia untuk memihak kepada Blok Sekutu dalam menundukkan Jerman.
Faktor-Faktor Sejarah
Terjadinya Perang Dunia I
Persaingan
ekonomi dan politik, terutama oleh Inggris dan Jerman ditandai dengan
ketidakinginan Jerman tertinggal oleh Inggris yang pada saat itu sangat maju di
bidang industri. Bidang industri kala itu sangat mempengaruhi kemajuan ekonomi
negara-negara Eropa, terutama negara yang industrinya maju. Perlahan,
persaingan ekonomi antara Inggris dan Jerman meluas menjadi persaingan politik.
Selain itu persaingan ekonomi industri yang membutuhkan bahan-bahan mentah
untuk pengolahan industri membuat negara-negara imperialis menguasai wilayah
lain untuk mendapatkannya.
Prancis kala
itu dianggap sebagai negara kuat di Eropa, sedangkan Jerman masih di bawah
negara-negara kuat lainnya. Sadar bahwa Jerman tidak memiliki negara jajahan,
Jerman perlahan memprovokasi Prancis dengan mengklaim wilayah Prancis, Sungai
Rhein, sebagai miliknya. Sekitar tahun 1870, Prancis dan Jerman terlibat perang
yang pada akhirnya dimenangkan oleh Jerman. Dalam perjanjian damai, Jerman
menghendaki Prancis agar menyerahkan Elzas–Lotharigen dan harus mengganti
rugi biaya perang. Setelah perang usai dan perdamaian disepakati, Jerman masih
menekan Prancis dengan memblokade transportasi negara-negara yang ingin
memproduksi barang di Perancis.
Jerman membeli
barang-barang mereka dengan harga yang lebih tinggi dibanding Prancis. Hal
tersebut membuat Prancis semakin berang, sehingga melupakan sejenak masalahnya
dengan Inggris dan mengajak kerjasama untuk melawan Jerman. Dalam
perkembangan nasionalisme dan ditambah dengan persaingan ekonomi yang menjurus
ke arah persaingan politik, negara-negara di Eropa mulai membangun kekuatan
militer masing-masing guna mempersiapkan kekuatan bila ada tekanan dari negara
lain atau guna menekan negara lain agar dapat memenangkan persaingan yang ada.
Frekuensi
persaingan perlahan namun pasti semakin meningkat dan terbentuklah aliansi di antara
negara-negara yang hubungannya memanas. Aliansi yang dibangun bertujuan untuk
mengamankan kedudukan serta mengimbangi ancaman aliansi militer para
pesaingnya.
Sekitar tahun
1882, Italia, Jerman, dan Austria-Hongaria membentuk aliansi militer yang
disebut dengan Triple Alliance. Sebagai
reaksi terhadap pembentukan aliansi tersebut maka terbentuklah Triple Entente yang beranggotakan
Prancis, Rusia, dan Inggris sebagai aliansi tandingan. Terbentuknya dua aliansi
yang berlawanan tersebut membuat Eropa terbagi ke dalam dua blok.
LBB kala itu
tidak memiliki peran supranasional yang seharusnya mereka miliki untuk dapat
memerintah atas negara-negara anggotanya. Tidak adanya peran supranasional
tersebut dapat dilihat dari serangan Italia terhadap Etiopia di tahun 1935. Hal
tersebut menunjukkan kesewenangan negara besar di dalam tubuh LBB untuk berbuat
sesuka hati, dan LBB tidak memiliki peran yang kuat untuk menghentikan, menghukum,
atau pun memerintah bagaimana seharusnya negara anggota itu bertindak. LBB
menjadi tidak lagi dipercayai sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian. Negara-negara
aliansi hasil dari Perang Dunia I memiliki kecurigaan khusus terhadap oposisinya.
Jerman dan Italia yang berpaham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan
Fasisme Italia) mencurigai komunis Uni Soviet.
Kecurigaan
tersebut membuat patahnya keyakinan perdamaian yang dibimbing oleh LBB,
sehingga timbullah persaingan untuk mempertahankan diri dan memperkuatnya di
bidang militer. Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat kemudian terlibat dengan
kecurigaan paham tersebut karena mereka mengusung paham demokrasi.
Persaingan
bidang militer tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari berbagai
negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga
senjata pemusnah massal sudah dimiliki oleh masing-masing negara. Perang di era
ini kemudian menjadi bentuk evolusi perang besar-besaran dengan korban yang
juga sangat massive.
Pada
tanggal 28 Juni 1914, pewaris tahta kerajaan Austria Franz Ferdinand dibunuh
oleh anggota teroris Serbia yang bernama Gavrillo Princip. Saat
itu Franz Ferdinand sedang menyaksikan latihan perang pasukan Austria di
Saravejo, Bosnia. Gavrillo Princip menganggap bahwa latihan tersebut
merupakan bentuk pelecehan terhadap Serbia karena diadakan di Bosnia yang
notabene merupakan negara sengketa antara Austria dan Serbia.
Setelah peristiwa tersebut, Austria memberi ultimatum kepada Serbia agar
menyerahkan Gavrilo Princip dalam waktu satu bulan untuk diadili. Ultimatum tersebut juga berisi ancaman
yang menyatakan akan menyerang Serbia jika ultimatum tersebut diabaikan. Serbia
tentu saja melindungi warga negaranya sebagai bentuk harga diri, dan Serbia
siap berperang dengan Austria karena Rusia telah berjanji akan membantu Serbia
jika perang terjadi. Serbia mengacuhkan ultimatum tersebut melewati tenggat
waktu sebulan yang diberikan Austria, maka pada tanggal 28 Juli 1914 Austria
menyerang Serbia.
MULAINYA
PERANG DUNIA I
Melalui latar belakang yang
menimbulkan perseteruan panas antara kedua kubu yaitu Blok Sekutu dan Blok
Sentral, maka masalah tersebut pun semakin menyebar ke berbagai negara adidaya
yang ingin ikut serta dalam peperangan yaitu Jepang, China, Amerika Serikat,
Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Dan peperangan pun dimulai sejak:
1. Pertempuran di Front Timur
· 29
Juli 1914- Dimulai dari pemerintah Austria Hungaria yang menyiapkan kapal
perang di Sungai Danube dengan tujuan untuk mengebom kota Beograd yang
merupakan Ibukota Serbia. Dan serangan ini juga mengundang respon dari pihak
militer Serbia untuk melakukan serangan balik terhadap kapal perang yang sudah
disiagakan oleh pihak militer Austria Hungaria.
· 01
Agustus 1914- Pihak pemerintah Jerman mulai menyatakan perang terhadap Rusia
· 03
Agustus 1914- Pihak pemerintah Jerman juga mulai menyatakan perang terhadap
Prancis dan Belgia. Dalam pertempuran sengit ini, pasukan Jerman berhasil
menguasai Prancis melalui utara, dan akhirnya sampai ke kota Paris, yang
merupakan ibukota Prancis. Lalu, kondisi tersebut sempat membuat
pemerintahan Prancis beralih ke kota Bordeaux.
· 04
Agustus 1914- Pasukan Jerman mulai menguasai Belgia. Dan pada saat yang sama,
Inggris mulai menyatakan perang terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat
masih berada di pihak netral.
· 06
Agustus 1914- Militer Austria Hungaria mulai menyatakan perang terhadap Rusia,
dan Serbia juga menyatakan perang terhadap Jerman.
· 12-21
Agustus 1914- Kubu Austria Hungaria yang beranggotakan 200 ribu pasukan mulai
menginvasi Serbia. Dalam serangan ini, pasukan Serbia melakukan pertempuran
habis-habisan terhadap pasukan Austria Hungaria. Dan pasukan Serbia berhasil
mengusir pasukan Austria Hungaria pada tanggal 26 Agustus 1914.
· Disamping
itu, pada tanggal 14-22 Agustus 1914- Pasukan Prancis mulai melakukan serangan
balik terhadap pasukan Jerman. Akan tetapi, pasukan Jerman berhasil melakukan
serangan balik, yang pada akhirnya memaksa pasukan Prancis untuk pulang ke kota
Nancy, Provinsi Lorraine, Prancis.
· Dan,
pada tanggal 26-31 Agustus 1914- Pasukan Austria Hungaria mulai menginvasi
Polandia melalui Sungai Prypiać. Dan pada waktu yang bersamaan, pasukan Rusia
menderita kekalahan yang memalukan dari pasukan Jerman dalam pertempuran yang
dinamakan dengan “Tannenberg War”.
· Kemudian,
pada tanggal 18 Februari 1915- Pasukan Jerman mulai melancarkan serangan
terhadap Inggris.
· Dan pada tanggal 25 April 1915- Pasukan dari
Blok Sekutu mendarat di Semenanjung Gallipoli, Turki untuk membantu pasukan
Inggris, Prancis, dan Rusia dalam menghadapi pasukan Jerman dan Austria
Hungaria.
· Setelah
itu, pada tanggal 07 Mei 1915- Kapal selam Jerman mulai melakukan serangan
untuk menenggelamkan kapal perang AS.
· Selanjutnya,
pada tanggal 23 Mei 1915- Pemerintah Italia mulai menyatakan perang terhadap
Austria Hungaria
- Dan
pada tanggal 21 Februari 1916- Pasukan Jerman memulai pertempuran dengan
pasukan Prancis. Dan pertempuran ini dinamakan dengan “Verdun” yang mengakibatkan
kubu Prancis menelan korban sebanyak 542 ribu jiwa, sedangkan kubu Jerman
sebanyak 435 ribu jiwa.
- Kemudian
pada tanggal 31 Mei–1 Juni 1916- Pasukan angkatan laut Inggris mulai
menyerang angkatan laut Jerman dalam pertempuran yang dinamakan dengan
“Jutland”
- Setelah
itu, pada tanggal 1 Juli 1916- Pasukan yang tergabung dalam Blok Sekutu
memulai pertempuran yang dinamakan dengan “Serangan Somme“.
- Kemudian
pada tanggal 06 April 1917- Kubu AS mulai menyatakan perang terhadap
Jerman
- Dan
pada tanggal 09 April-16 Mei 1917- Pasukan angkatan darat Inggris yang
dipimpin oleh Marsekal Haig, melakukan pertempuran dengan pasukan angkatan
darat Jerman di kota Arres, Prancis. Dalam pertempuran ini, kubu Inggris
harus kehilangan 158 ribu pasukan dan kubu Jerman kehilangan 120 ribu
pasukan.
- Setelah itu pada tanggal 24 Juni 1917- Pasukan AS mendarat di Prancis, kemudian pada tanggal 15 Desember 1917, Rusia setuju untuk menandatangani memorandum mengenai perjanjian gencatan senjata bersama Jerman, sehingga penandatanganan tersebut telah mengakhiri perseteruan panas di Front Timur.
2. Pertempuran di Front Barat
Seperti yang telah kita
katakan sebelumnya, bahwa perseteruan panas yang terjadi di Front Timur telah
diakhiri melalui penandatanganan memorandum gencatan senjata antara Rusia
bersama Jerman pada tanggal 15 Desember 1917. Namun pertempuran tersebut masih
belum berakhir ketika :
- Pada
tanggal 8 Januari 1918- Presiden AS yang ke-28 yaitu, Woodrow Wilson
mengumumkan 14 poin perdamaian, yang dikenal dengan sebutan Fourteen Points,
serta Rusia yang kembali menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk pada tanggal 3
Maret 1918.
-
Dan
pada tanggal 21 Maret 1918- Jerman kembali melakukan serangan di Front Barat,
yang menyebabkan kubu Jerman kehilangan 680 ribu pasukannya, sedangkan kubu
sekutu kehilangan lebih dari 850.000 tentara gabungan.
-
Kemudian
pada tanggal 26 September 1918- Pasukan sekutu kembali melancarkan serangan
balasan di Front Barat, yang terkenal dengan “Serangan 100 hari”. Dan dalam
serangan ini, kubu sekutu harus kehilangan 1 juta korban, termasuk 127.000
pasukan AS, sedangkan kubu Jerman harus kehilangan 785 ribu korban, serta
runtuhnya Kekaisaran Jerman.
- Dan
pada tanggal 11 November 1918, kubu dari Blok Sentral yaitu Jerman setuju untuk
menandatangani perjanjian gencatan senjata bersama kubu Blok Sekutu, yang
sekaligus mengakhiri Perang Dunia 1.
Nah itulah jalannya Perang Dunia I yang dimulai dari Front Timur sampai
berakhirnya perang di Front Barat. Dan sebenarnya, ada dua perjanjian penting
yang ditandatangani oleh kedua kubu dalam mengakhiri perang ini, yaitu
Perjanjian Versailles dan Perjanjian Sevres, yang kemudian diubah menjadi
Perjanjian Lausanne. Perjanjian Versailles ditandatangani antara kubu Jerman
dan Sekutu. Sedangkan perjanjian Sevres ditandatangani oleh kubu Turki Utsmani
dan Sekutu. Kemudian perjanjian Versailes yang ditandatangani pada tahun 1919,
memiliki isi sebagai berikut:
a. Jerman harus menyerahkan kawasan
Elzas Lotharingen kepada Prancis dan kawasan Eupen Malmedi kepada Belgia.
b. Kawasan Danzig dan sekitarnya akan menjadi kota yang merdeka dibawah perwakilan Liga Bangsa-Bangsa.
c. Semua daerah jajahan Jerman akan diserahkan kepada Inggris, Prancis, dan Jepang.
d. Kapal dagang Jerman akan diserahkan kepada Inggris sebagai wujud dari ganti rugi pada Perang Dunia I.
b. Kawasan Danzig dan sekitarnya akan menjadi kota yang merdeka dibawah perwakilan Liga Bangsa-Bangsa.
c. Semua daerah jajahan Jerman akan diserahkan kepada Inggris, Prancis, dan Jepang.
d. Kapal dagang Jerman akan diserahkan kepada Inggris sebagai wujud dari ganti rugi pada Perang Dunia I.
Ok Guys, itulah awal mula timbulnya Perang Dunia
I yang telah kami jelaskan diatas. Dan jika ada kesalahan kata atau frasa yang
terdapat dalam artikel ini, maka kami sebagai penulis berharap kepada seluruh
pembaca untuk dapat memakluminya. Atas perhatian dari seluruh pembaca, maka kami
mengucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat !!! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar