Sabtu, 16 Desember 2017

Sejarah Perang Dunia 1

Sejarah Terjadinya Perang Dunia I

Perang dunia I bukanlah merupakan perang biasa yang sering terjadi di berbagai negara, ini merupakan perang besar-besaran yang dimulai dari tahun 1914 sampai dengan tahun 1918, yang melibatkan berbagai negara terkuat di dunia melalui dua aliansi yang bertentangan yaitu Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Rusia, sedangkan untuk Blok Sentral terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia. Tapi pada tahun 1915, pihak pemerintah Italia memutuskan untuk berpihak kepada Blok Sekutu.
Latar Belakang Sejarah Terjadinya Perang Dunia I
Perang Dunia I (PD I) memiliki beragam faktor yang menjadi akarnya, mulai dari faktor ultranasionalisme (Italia & Jerman), ekonomi-politik, terbentuknya aliansi dan oposisi, hingga terbunuhnya pangeran Austria Franz Ferdinand.
1    1.Pembunuhan Franz Ferdinand

Awal latar belakang timbulnya Perang Dunia I ini, sebenarnya disebabkan oleh terbunuhnya Adipati Agung yaitu Franz Ferdinand dari Austria oleh pemuda Serbia yang bernama Princip pada tanggal 28 Juni 1914. Sehingga kasus pembunuhan Franz Ferdinand yang merupakan pewaris tahta untuk Austria Hongaria tersebut, telah menimbulkan kemarahan dari pihak pemerintah Austria Hongaria pada tanggal 23 Juli 1914, melalui ultimatum yang berisi 10 tuntutan terhadap Serbia.
Namun, tuntutan tersebut tidak dihiraukan oleh Serbia yang mendapat dukungan kuat dari pemerintah Rusia. Kemudian hal tersebut membuat pihak pemerintah Austria Hongaria tidak senang dengan perlakuan dari pihak pemerintah Serbia, sehingga pada tanggal 28 Juli 1914, pihak pemerintah Austria Hongaria secara resmi menyatakan perang terhadap Serbia.
2. Timbulnya perseteruan panas diantara beberapa negara Eropa

Setelah terbunuhnya Franz Ferdinand sebagai pewaris tahta Austria Hongaria, maka hal tersebut juga menimbulkan ketidaksenangan dari negara sekutu yang bergabung dengan Austria Hongaria, terutama Jerman. Dalam kasus ini, pihak pemerintah Jerman merasa Serbia perlu menyerahkan pemuda yang bernama Princip sebagai dalang pembunuhan adipati agung Franz Ferdinand.
Akan tetapi seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa pihak pemerintah Serbia tidak mengacuhkan tuntutan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah Austria Hongaria, karena sudah mendapat dukungan kuat dari pihak pemerintah Rusia. Dan oleh sebab itulah, kasus pembunuhan tersebut mulai menimbulkan perseteruan panas yang terjadi di antara beberapa negara Eropa, yaitu:
* Perseteruan panas antara Jerman dengan Prancis
Jerman telah menjadi musuh besar Prancis karena kemenangan perang yang dicapainya pada tahun 1871. Dan akibatnya, kejadian tersebut menimbulkan keinginan Prancis untuk bergabung dengan Blok Sekutu agar dapat membalas kekalahannya terhadap Jerman.
* Perseteruan panas antara Jerman dengan Inggris
Persaingan dalam bidang industri, juga menimbulkan niat Inggris untuk membalas ketidaksenangannya atas Industri Jerman yang lebih unggul. Disamping itu, masalah perebutan wilayah untuk tujuan imperialisme modern di Afrika juga meningkatkan minat Inggris untuk bergabung dengan Blok Sekutu dalam menundukkan Jerman.
* Perseteruan panas antara Jerman dengan Rusia
Perseteruan ini disebabkan karena pihak pemerintah Jerman menghentikan aliran dana kepada Rusia untuk memperlancar pembangunan industri. Oleh sebab itu, masalah tersebut juga menimbulkan niat Rusia untuk memihak kepada Blok Sekutu dalam menundukkan Jerman.
Faktor-Faktor Sejarah Terjadinya Perang Dunia I

 Persaingan ekonomi dan politik, terutama oleh Inggris dan Jerman ditandai dengan ketidakinginan Jerman tertinggal oleh Inggris yang pada saat itu sangat maju di bidang industri. Bidang industri kala itu sangat mempengaruhi kemajuan ekonomi negara-negara Eropa, terutama negara yang industrinya maju. Perlahan, persaingan ekonomi antara Inggris dan Jerman meluas menjadi persaingan politik. Selain itu persaingan ekonomi industri yang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk pengolahan industri membuat negara-negara imperialis menguasai wilayah lain untuk mendapatkannya.
Prancis kala itu dianggap sebagai negara kuat di Eropa, sedangkan Jerman masih di bawah negara-negara kuat lainnya. Sadar bahwa Jerman tidak memiliki negara jajahan, Jerman perlahan memprovokasi Prancis dengan mengklaim wilayah Prancis, Sungai Rhein, sebagai miliknya. Sekitar tahun 1870, Prancis dan Jerman terlibat perang yang pada akhirnya dimenangkan oleh Jerman. Dalam perjanjian damai, Jerman menghendaki Prancis agar menyerahkan Elzas–Lotharigen dan harus mengganti rugi biaya perang. Setelah perang usai dan perdamaian disepakati, Jerman masih menekan Prancis dengan memblokade transportasi negara-negara yang ingin memproduksi barang di Perancis.
Jerman membeli barang-barang mereka dengan harga yang lebih tinggi dibanding Prancis. Hal tersebut membuat Prancis semakin berang, sehingga melupakan sejenak masalahnya dengan Inggris dan  mengajak kerjasama untuk melawan Jerman. Dalam perkembangan nasionalisme dan ditambah dengan persaingan ekonomi yang menjurus ke arah persaingan politik, negara-negara di Eropa mulai membangun kekuatan militer masing-masing guna mempersiapkan kekuatan bila ada tekanan dari negara lain atau guna menekan negara lain agar dapat memenangkan persaingan yang ada.
Frekuensi persaingan perlahan namun pasti semakin meningkat dan terbentuklah aliansi di antara negara-negara yang hubungannya memanas. Aliansi yang dibangun bertujuan untuk mengamankan kedudukan serta mengimbangi ancaman aliansi militer para pesaingnya.
Sekitar tahun 1882, Italia, Jerman, dan Austria-Hongaria membentuk aliansi militer yang disebut dengan Triple Alliance. Sebagai reaksi terhadap pembentukan aliansi tersebut maka terbentuklah Triple Entente yang beranggotakan Prancis, Rusia, dan Inggris sebagai aliansi tandingan. Terbentuknya dua aliansi yang berlawanan tersebut membuat Eropa terbagi ke dalam dua blok.

LBB kala itu tidak memiliki peran supranasional yang seharusnya mereka miliki untuk dapat memerintah atas negara-negara anggotanya. Tidak adanya peran supranasional tersebut dapat dilihat dari serangan Italia terhadap Etiopia di tahun 1935. Hal tersebut menunjukkan kesewenangan negara besar di dalam tubuh LBB untuk berbuat sesuka hati, dan LBB tidak memiliki peran yang kuat untuk menghentikan, menghukum, atau pun memerintah bagaimana seharusnya negara anggota itu bertindak. LBB menjadi tidak lagi dipercayai sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian. Negara-negara aliansi hasil dari Perang Dunia I memiliki kecurigaan khusus terhadap oposisinya. Jerman dan Italia yang berpaham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan Fasisme Italia) mencurigai komunis Uni Soviet.
Kecurigaan tersebut membuat patahnya keyakinan perdamaian yang dibimbing oleh LBB, sehingga timbullah persaingan untuk mempertahankan diri dan memperkuatnya di bidang militer. Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat kemudian terlibat dengan kecurigaan paham tersebut karena mereka mengusung paham demokrasi.
Persaingan bidang militer tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari berbagai negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga senjata pemusnah massal sudah dimiliki oleh masing-masing negara. Perang di era ini kemudian menjadi bentuk evolusi perang besar-besaran dengan korban yang juga sangat massive.
Pada tanggal 28 Juni 1914, pewaris tahta kerajaan Austria Franz Ferdinand dibunuh oleh anggota teroris Serbia yang bernama Gavrillo Princip. Saat itu Franz Ferdinand sedang menyaksikan latihan perang pasukan Austria di Saravejo, Bosnia. Gavrillo Princip menganggap bahwa latihan tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap Serbia karena diadakan di Bosnia yang notabene merupakan negara sengketa antara Austria dan Serbia.
            

Setelah peristiwa tersebut, Austria memberi ultimatum kepada Serbia agar menyerahkan Gavrilo Princip dalam waktu satu bulan untuk diadili. Ultimatum tersebut juga berisi ancaman yang menyatakan akan menyerang Serbia jika ultimatum tersebut diabaikan. Serbia tentu saja melindungi warga negaranya sebagai bentuk harga diri, dan Serbia siap berperang dengan Austria karena Rusia telah berjanji akan membantu Serbia jika perang terjadi. Serbia mengacuhkan ultimatum tersebut melewati tenggat waktu sebulan yang diberikan Austria, maka pada tanggal 28 Juli 1914 Austria menyerang Serbia.
MULAINYA PERANG DUNIA I
Melalui latar belakang yang menimbulkan perseteruan panas antara kedua kubu yaitu Blok Sekutu dan Blok Sentral, maka masalah tersebut pun semakin menyebar ke berbagai negara adidaya yang ingin ikut serta dalam peperangan yaitu Jepang, China, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Dan peperangan pun dimulai sejak:
1. Pertempuran di Front Timur
·   29 Juli 1914- Dimulai dari pemerintah Austria Hungaria yang menyiapkan kapal perang di Sungai Danube dengan tujuan untuk mengebom kota Beograd yang merupakan Ibukota Serbia. Dan serangan ini juga mengundang respon dari pihak militer Serbia untuk melakukan serangan balik terhadap kapal perang yang sudah disiagakan oleh pihak militer Austria Hungaria.
·       01 Agustus 1914- Pihak pemerintah Jerman mulai menyatakan perang terhadap Rusia
·   03 Agustus 1914- Pihak pemerintah Jerman juga mulai menyatakan perang terhadap Prancis dan Belgia. Dalam pertempuran sengit ini, pasukan Jerman berhasil menguasai Prancis melalui utara, dan akhirnya sampai ke kota Paris, yang merupakan ibukota Prancis. Lalu, kondisi tersebut sempat membuat pemerintahan Prancis beralih ke kota Bordeaux.
·    04 Agustus 1914- Pasukan Jerman mulai menguasai Belgia. Dan pada saat yang sama, Inggris mulai menyatakan perang terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat masih berada di pihak netral.
·      06 Agustus 1914- Militer Austria Hungaria mulai menyatakan perang terhadap Rusia, dan Serbia juga menyatakan perang terhadap Jerman.
·     12-21 Agustus 1914- Kubu Austria Hungaria yang beranggotakan 200 ribu pasukan mulai menginvasi Serbia. Dalam serangan ini, pasukan Serbia melakukan pertempuran habis-habisan terhadap pasukan Austria Hungaria. Dan pasukan Serbia berhasil mengusir pasukan Austria Hungaria pada tanggal 26 Agustus 1914.
·   Disamping itu, pada tanggal 14-22 Agustus 1914- Pasukan Prancis mulai melakukan serangan balik terhadap pasukan Jerman. Akan tetapi, pasukan Jerman berhasil melakukan serangan balik, yang pada akhirnya memaksa pasukan Prancis untuk pulang ke kota Nancy, Provinsi Lorraine, Prancis.


·      Dan, pada tanggal 26-31 Agustus 1914- Pasukan Austria Hungaria mulai menginvasi Polandia melalui Sungai Prypiać. Dan pada waktu yang bersamaan, pasukan Rusia menderita kekalahan yang memalukan dari pasukan Jerman dalam pertempuran yang dinamakan dengan “Tannenberg War”.
·   Kemudian, pada tanggal 18 Februari 1915- Pasukan Jerman mulai melancarkan serangan terhadap Inggris.

·   Dan pada tanggal 25 April 1915- Pasukan dari Blok Sekutu mendarat di Semenanjung Gallipoli, Turki untuk membantu pasukan Inggris, Prancis, dan Rusia dalam menghadapi pasukan Jerman dan Austria Hungaria.
·  Setelah itu, pada tanggal 07 Mei 1915- Kapal selam Jerman mulai melakukan serangan untuk menenggelamkan kapal perang AS.
·      Selanjutnya, pada tanggal 23 Mei 1915- Pemerintah Italia mulai menyatakan perang terhadap Austria Hungaria
  • Dan pada tanggal 21 Februari 1916- Pasukan Jerman memulai pertempuran dengan pasukan Prancis. Dan pertempuran ini dinamakan dengan “Verdun” yang mengakibatkan kubu Prancis menelan korban sebanyak 542 ribu jiwa, sedangkan kubu Jerman sebanyak 435 ribu jiwa.
  • Kemudian pada tanggal 31 Mei–1 Juni 1916- Pasukan angkatan laut Inggris mulai menyerang angkatan laut Jerman dalam pertempuran yang dinamakan dengan “Jutland”
  • Setelah itu, pada tanggal 1 Juli 1916- Pasukan yang tergabung dalam Blok Sekutu memulai pertempuran yang dinamakan dengan “Serangan Somme“.
  • Kemudian pada tanggal 06 April 1917- Kubu AS mulai menyatakan perang terhadap Jerman
  • Dan pada tanggal 09 April-16 Mei 1917- Pasukan angkatan darat Inggris yang dipimpin oleh Marsekal Haig, melakukan pertempuran dengan pasukan angkatan darat Jerman di kota Arres, Prancis. Dalam pertempuran ini, kubu Inggris harus kehilangan 158 ribu pasukan dan kubu Jerman kehilangan 120 ribu pasukan.
  • Setelah itu pada tanggal 24 Juni 1917- Pasukan AS mendarat di Prancis, kemudian pada tanggal 15 Desember 1917, Rusia setuju untuk menandatangani memorandum mengenai perjanjian gencatan senjata bersama Jerman, sehingga penandatanganan tersebut telah mengakhiri perseteruan panas di Front Timur.
2. Pertempuran di Front Barat

Seperti yang telah kita katakan sebelumnya, bahwa perseteruan panas yang terjadi di Front Timur telah diakhiri melalui penandatanganan memorandum gencatan senjata antara Rusia bersama Jerman pada tanggal 15 Desember 1917. Namun pertempuran tersebut masih belum berakhir ketika :

-            Pada tanggal 8 Januari 1918- Presiden AS yang ke-28 yaitu, Woodrow Wilson mengumumkan 14 poin perdamaian, yang dikenal dengan sebutan Fourteen Points, serta Rusia yang kembali menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk pada tanggal 3 Maret 1918.
-          Dan pada tanggal 21 Maret 1918- Jerman kembali melakukan serangan di Front Barat, yang menyebabkan kubu Jerman kehilangan 680 ribu pasukannya, sedangkan kubu sekutu kehilangan lebih dari 850.000 tentara gabungan.
-          Kemudian pada tanggal 26 September 1918- Pasukan sekutu kembali melancarkan serangan balasan di Front Barat, yang terkenal dengan “Serangan 100 hari”. Dan dalam serangan ini, kubu sekutu harus kehilangan 1 juta korban, termasuk 127.000 pasukan AS, sedangkan kubu Jerman harus kehilangan 785 ribu korban, serta runtuhnya Kekaisaran Jerman.
-      Dan pada tanggal 11 November 1918, kubu dari Blok Sentral yaitu Jerman setuju untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata bersama kubu Blok Sekutu, yang sekaligus mengakhiri Perang Dunia 1.

Nah itulah jalannya Perang Dunia I yang dimulai dari Front Timur sampai berakhirnya perang di Front Barat. Dan sebenarnya, ada dua perjanjian penting yang ditandatangani oleh kedua kubu dalam mengakhiri perang ini, yaitu Perjanjian Versailles dan Perjanjian Sevres, yang kemudian diubah menjadi Perjanjian Lausanne. Perjanjian Versailles ditandatangani antara kubu Jerman dan Sekutu. Sedangkan perjanjian Sevres ditandatangani oleh kubu Turki Utsmani dan Sekutu. Kemudian perjanjian Versailes yang ditandatangani pada tahun 1919, memiliki isi sebagai berikut:
a. Jerman harus menyerahkan kawasan Elzas Lotharingen kepada Prancis dan kawasan Eupen Malmedi kepada Belgia.
b. Kawasan Danzig dan sekitarnya akan menjadi kota yang merdeka dibawah perwakilan Liga Bangsa-Bangsa.
c. Semua daerah jajahan Jerman akan diserahkan kepada Inggris, Prancis, dan Jepang.
d. Kapal dagang Jerman akan diserahkan kepada Inggris sebagai wujud dari ganti rugi pada Perang Dunia I.
Ok Guys, itulah awal mula timbulnya Perang Dunia I yang telah kami jelaskan diatas. Dan jika ada kesalahan kata atau frasa yang terdapat dalam artikel ini, maka kami sebagai penulis berharap kepada seluruh pembaca untuk dapat memakluminya. Atas perhatian dari seluruh pembaca, maka kami mengucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat !!! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adam Alyafi ~ copyright © 2017 Powered by Blogger